Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Nasi grombyang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nasi grombyang.
Nasi grombyang adalah sejenis nasi campur yang merupakan makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan bergoyang-goyang (bahasa Jawa: grombyang-grombyang, artinya "bergoyang-goyang").
Ramuan nasi grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi dengan sate kerbau. Ciri khas lainnya dari nasi grombyang terletak pada tempat jualannya yang berupa kuali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, diserta penerangan remang-remang lampu templok. Pembeli menikmati hidangan dengan duduk di kursi kecil pendek (dingklik).
Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat bekas terminal lama Pemalang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Getuk goreng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

getuk goreng Sokaraja
Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli.[1]
Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lumpia semarang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Lumpia semarang.
Lumpia semarang adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang.
Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.[rujukan?] Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.[rujukan?]

Variasi

Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih dan yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia nya bulat-bulat dan gurih
Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.
Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.
Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Harga

Harga lumpia yang dijual para pedagang tersebut berbeda-beda. Kios lumpia Gang Lombok milik Siem Swie Kiem, misalnya, menjual dengan harga Rp 10.000 per biji (goreng/basah). Kios di Jalan Pemuda milik Mbak Lien menjual dengan harga Rp 8.000 per biji. Sedangkan pedagang-pedagang lumpia lain menjual dengan harga sekitar Rp 7.000 per biji.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dorokdok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerupuk
Dorokdok.jpg
Dorokdok
Informasi
Asal Nusantara
Penyajian dan bahan
Bahan Tepung
Dorokdok sebuah nama dari penganan kering yang bisa dicemil atau dijadikan lauk (terutama dengan hidangan sayur-sayuran), bentuknya kecil-kecil menyerupai kerikil karang laut, ada yang sebesar kuku telunjuk paling besar kuku jempol.[1] Dorokdok, dinamakan demikian karena ketika dikunyah oleh gigi, menimbulkan suara Dorok dok dorok dok…. karena ada yang lunak (lunak gimana gitu), ada yang keras (sekeras batu).[1] Bahan mentah Dorokdok sendiri dari sisitan daging yang menempel dari kulit sapi yang baru datang dari penjagalan sebelum digarami. Jadi bisa dikatakan, Dorokdok berbahan baku mentah yang lumayan bergizi, karena ada daging sapi dan lemak sapi. Harus dilakukan penelitian secara berkelanjutan jika ingin mengetahui lebih jauh kandungan gizi didalamnya.[1] Tetapi dorokdok belum bisa diolah secara kontinyu. Dan tidak bisa dikembangkan secara besar mengingat stok dan pasokan yang kembang kempis dari pengepul kulit sapi.[1] Karena dorokdok adalah industri rumah tangga yang bisa dikatakan kecil. Untuk memperoleh Dorokdok itu sendiri otomatis menjadi sangat mahal.[1] Secara perhitungan matematika. Bisa jatuh ratusan ribu per kilogram. Karena penyusutan yang luar biasa dari bahan baku mentah hingga barang jadi.[1]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bandrek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bandrék
Bandrék adalah minuman tradisional orang Sunda dari Jawa Barat, Indonesia yang dikonsumsi untuk menaikkan kehangatan tubuh. Minuman ini biasanya dihidangkan pada cuaca dingin, seperti di kala hujan ataupun malam hari. Bahan dasar bandrék yang paling penting adalah jahe dan gula merah, tapi daerah-daerah tertentu menambahkan rempah-rempah tersendiri untuk memperkuat efek hangat yang diberikan bandrék, seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung, dan sebagainya. Susu juga dapat ditambahkan tergantung dari selera penyajian. Banyak orang Indonesia percaya bahwa bandrék dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti sakit tenggorokan. Ada juga bandrék yang dikhususkan untuk orang dewasa karena efek panasnya.
Kepopuleran bandrék di Indonesia telah membuat minuman ini tersedia di pasaran dalam kemasan bubuk instan berbagai merk. Tidak jarang versi instan ini dikombinasikan dengan kopi dalam kemasan tersebut.

Cara membuat

Bahan-bahan

Cara menyiapkan

  1. Semua bahan digabung menjadi satu kesatuan
  2. Rebus hingga air mendidih serta mengeluarkan aroma bandrek
  3. Angkat lalu saring dengan saringan halus
  4. Sajikan dalam keadaan hangat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cireng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cireng (singkatan dari aci goreng, bahasa Sunda untuk 'tepung kanji goreng') adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era 80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan minyak goreng.
Seiring dengan perkembangan zaman, cireng telah terinovasi hingga variasi rasa yang ada mencakup daging ayam, sapi, sosis, baso, hingga keju dan ayam teriyaki. Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara. Cireng yang dulu pada umumnya dijual oleh pedagang yang menaiki sepeda dengan peralatan membuat Cireng di bagian belakang sepedanya, bahkan telah tersedia online.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Geplak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Geplak di Yogyakarta
Geplak adalah makanan khas kota Bantul [1][2] yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa, yang rasanya manis. Ada pula yang menyebutnya sebagai makanan Betawi dengan tambahan bahan berupa tepung beras dan daun jeruk purut [3]. Terdapat pula geplak yang dibuat dari waluh [4]. Industri geplak umumnya dapat ditemui di daerah Bantul, Yogyakarta, yang kebanyakan diusahakan oleh industri rumah tangga. Selanjutnya jenis penganan ini berkembang meluas akibat permintaan pasar dan diusahakan tidak hanya di sekitar kota Yogya akan tetapi juga di seluruh nusantara [5]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nasi uduk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nasi uduk dan lauknya
Nasi uduk adalah nama sejenis makanan terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan dari kelapa yang di parut, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Makanan ini kemudian dihidangkan dengan emping goreng, tahu goreng, telur dadar/ telur goreng yang sudah diiris-iris,abon, kering tempe, bawang goreng, ayam goreng, timun dan sambal dari kacang. Makanan ini biasanya lebih sering dijual di pagi hari untuk sarapan dan malam hari untuk makan malam.Pada malam hari,biasanya nasi uduk dijual di warung pecel lele,yaitu warung yang menjual nasi uduk beserta lauknya,seperti : lele, ikan mas, ayam bakar dan goreng, dan lain lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Emping

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Emping sedang di jemur
Emping yang setelah digoreng
Emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Pembuatan emping melinjo diawali dengan menyangrai melinjo, kemudian dikupas dan ditipiskan dengan sejenis palu dari batu. Makanan ini banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil, biasanya emping melinjo di produksi oleh industri daerah misalnya di Kabupaten Klaten Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan jawa timur. Kabupaten Magetan, atau di Kabupaten Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur Tengah,.
Emping sebenarnya dapat pula dari berbagai bahan, asalkan bahannyamengandung cukup pati. Ada emping dibuat dari bulir jagung (oleh pengrajin di daerah di Yogyakarta) serta emping yang terbuat dari umbi teki.
Emping juga disertakan dalam penyajian bubur, gado-gado, ketoprak, dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri emping juga dijual dalam bentuk emping balado.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Celimpungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Celimpungan adalah makanan yang berasal dari Sumatera Selatan. Bahan dasar celimpungan adalah adonan sagu dan ikan seperti halnya empek-empek yang juga berasal dari Sumatera Selatan. Perbedaan di antara keduanya terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya.
Resep Celimpungan oleh Dewi Oni
Bahan Celimpungan : 1 kg ikan tenggiri halus 800 ml air 500 gr tepung sagu tani 1 sdm garam (tergantung selera) 1/2 sdt gula (tergantung selera)
Bahan Kuah 3 potong ikan bandeng 3000 ml santan cair 300 ml santan kental 4 lbr daun salam 3 lbr daun jeruk 3 btg serai 4 iris lengkuas 3 iris jahe 1,5 sdm garam 1/2 sdt gula Haluskan 250 gr bawang merah 125 gr bawang putih 8 cm kunyit 2 btr kapulaga 1/8 sdt jintan
Cara membuat : Celimpungan : 1. Aduk ikan tenggiri hingga terasa halus sambil dituangi air sedikit demi sedikit (700 ml). Buat lubang di tengah adonan beri garam dan gula pasir lalu tuangi sisa air. aduk rata sambil diuleni. 2. Beri tepung sagu tani sedikit demi sedikit lalu diaduk rata (gunakan sistem aduk balik seperti bikin kue) 3. Didihkan santan encer lalu bentuk bulat adonan celimpungan rebus hingga matang.
Kuah Didihkan kembali santan encer bekas merebus celimpungan beri bumbu halus, bumbu daun dan ikan bandeng. Rebus hingga ikan bandeng matang, lalu angkat dan haluskan (buang duri halusnya). Setelah itu masukkan kembali daging ikan bandeng halus ke dalam kuah. Masak hingga kuah harum lalu masukkan beri garam dan gula terakhir cek rasa, jika sudah OKmasukkan santan kental aduk terus kuah . masukkan celimpungannya. Didihkan lagi sambil terus diaduk. (ini agar kuah meresap ke dalam celimpungan)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tempoyak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tempoyak
Tempoyak.jpg
Tempoyak yang belum dimasak
Informasi
Asal Nusantara
Daerah Indonesia
Malaysia
Pencipta Bangsa Melayu
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri). Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Palembang Sumatera dan Kalimantan), serta Malaysia.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Sejarah tempoyak

Tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.[1] Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas dari Malaysia.

[sunting] Cara pembuatan

Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau maupun durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar, biasanya yang sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan memengaruhi rasa akhir.
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas (bukan freezer-nya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan Teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rendang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rendang
Rendang daging sapi asli Padang.JPG
Rendang daging sapi yang tengah dihidangkan dengan ketupat
Informasi
Nama lain Rendang Padang
Asal Indonesia
Daerah Sumatera Barat
Pencipta Orang Minangkabau
Penyajian dan bahan
Tahapan Utama
Disajikan Panas atau suhu ruangan
Bahan Daging sapi, santan kelapa, cabai, bumbu
Variasi Rendang ayam, rendang itik (bebek), rendang hati sapi
Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.[1]

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Kandungan bahan dan cara memasak

Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.[2] Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.[3]
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran.[4] Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging.[5] Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.

[sunting] Makna budaya

Rendang adalah salah satu hidangan hantaran dalam upacara adat Minang.
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat,[6] yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
  1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
  2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
  3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
  4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.

[sunting] Sejarah

Rumah Makan Padang mempopulerkan rendang ke seluruh penjuru Nusantara.
Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.”[7] Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
10:4 ... Buzurjumhur Hakim pun pergi pula ke kedai orang merendang daging kambing, lalu ia berkata: "Beri apalah daging kambing
10:7 ... kambing rendang ini barang segumpal." Sahut orang merendang itu, "Berilah harganya dahulu." Maka kata Khoja Buzurjumhur,
Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas.

[sunting] Jenis

Rendang disajikan bersama daun singkong, telur dadar, dan kuah gulai dalam sajian Nasi Ramas Padang.
Dalam memasak daging berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari yang terbasah berkuah hingga yang terkering: Gulai — Kalio — Rendang.[10] Dari pengertian ini rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Akan tetapi secara umum dikenal ada dua macam jenis rendang: rendang kering dan basah.

[sunting] Rendang kering

Rendang kering adalah rendang sejati dalam tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan bumbu terserap sempurna. Rendang kering dihidangkan untuk perhelatan istimewa, seperti upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Rendang kering biasanya berwarna lebih gelap agak coklat kehitaman. Jika dimasak dengan tepat, rendang kering dapat tahan disimpan dalam suhu ruangan selama tiga sampai empat minggu,[3] bahkan dapat bertahan hingga lebih dari sebulan jika disimpan di kulkas, dan enam bulan jika dibekukan.[11] Beberapa kalangan berpendapat bahwa citarasa rendang asli Minang adalah yang paling lezat dan tiada dua — jauh berbeda dengan rendang di sejumlah kawasan Melayu lainnya.[7]

[sunting] Rendang basah atau Kalio

Rendang di Belanda adalah kalio yang masih basah berkuah.
Rendang basah, atau lebih tepatnya disebut kalio, adalah rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santan belum begitu mengering sempurna, dan dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu. Rendang basah berwarna coklat terang keemasan dan lebih pucat.
Rendang juga dikenal di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di Malaysia lebih mirip kalio, berwarna lebih pucat dan basah dengan citarasa yang tidak begitu kuat. Rendang Malaysia yang disebut rendang kelantan dan rendang negeri sembilan memiliki perbedaan dengan rendang Indonesia. Proses memasak rendang di Malaysia, lebih singkat dan melakukan pengentalan bumbu dengan dicampur kerisik (kelapa parut yang disangrai),[3] bukan dengan proses pemasakan dengan api kecil dalam waktu yang lama. Karena keterkaitan sejarah melalui kolonialisasi, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, juga dalam bentuk kalio, tetapi umumnya disajikan sebagai salah satu bagian dari lauk-pauk Rijsttafel.

[sunting] Variasi

Rendang hati sapi
Rendang umumnya menggunakan daging sapi, tetapi dikenal pula berbagai jenis bahan daging lainnya yang dimasak sesuai bumbu dan cara membuat rendang. Variasi rendang antara lain:[7]
  1. Rendang daging (Randang dagiang): rendang daging sapi, kerbau, kambing atau domba. Adalah jenis rendang yang paling lazim ditemukan.
  2. Rendang ayam: Rendang yang terbuat dari daging ayam
  3. Rendang bebek (Randang itiak): Rendang yang terbuat dari daging bebek
  4. Rendang hati: Rendang yang terbuat dari hati sapi
  5. Rendang telur (Randang talua): Rendang yang terbuat dari telur ayam, khas Payakumbuh
  6. Rendang paru: Rendang yang terbuat dari paru-paru sapi, khas Payakumbuh
  7. Rendang ikan tongkol: Rendang yang terbuat dari ikan tongkol

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Es teh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Es teh dengan limun.
Es teh atau Teh es adalah teh yang di dinginkan dengan es batu, es teh seringkali ditambahkan rasa seperti melati, dan buah-buahan seperti limun, ceri, dan arbei, atau susu. Es teh adalah minuman yang sering diminum saat siang hari karena suhu udara yang panas, di warteg, es teh sering diminum selain air dingin. Teh tarik adalah contoh dari es teh. Selain itu, beberapa merek juga menyediakan es teh, seperti Teh Botol, Frestea, dan Nu Green Tea.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Adimasakan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Caille en sarcophage (burung puyuh di dalam kulit pastri gembung dengan foie gras dan saus truffle) - contoh adimasakan
Adimasakan (bahasa Perancis: Haute cuisine, ejaan Perancis: [ot kɥi.zin]) dikenal dalam masakan Perancis karena persiapan matang dan penyajian berbagai macam masakan yang dibuat oleh koki-koki yang memiliki tingkatan tertentu di beberapa restoran dan hotel besar Eropa.
Koki dan penulis abad ke-17, La Varenne mencetuskan perubahan masakan Abad Pertengahan menjadi masakan sekaligus penyajian yang lebih sederhana. Pada abad berikutnya, Antonin Carême, lahir tahun 1784, juga menerbitkan karya tulis tentang masakan, dan meski banyak di antara penyajian versinya terlihat berlebihan, ia menyederhanakan dan menyempurnakan masakan lama yang justru lebih rumit penyajiannya.
Georges Auguste Escoffier adalah figur utama dalam modernisasi adimasakan pada tahun 1900 yang kelak dikenal sebagai cuisine classique. Tahun 1960-an ditandai oleh kemunculan nouvelle cuisine, ketika para koki mulai memrotes kekolotan dan kerumitan Escoffier. Dalam kurun 20 tahun, koki mulai kembali ke gaya awal haute cuisine, meski banyak teknik baru yang terus bertahan.[1]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Klappertaart

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Klappertaart
Klappertaart di Indonesia dikenal sebagai kue khas Manado dengan bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega dan telur. Resep adonan tersebut merupakan pengaruh saat zaman pendudukan Belanda di Manado. Terdapat beberapa macam cara memasak klappertaart. Bila dipanggang dan menggunakan roti, maka akan menghasilkan klappertaart dalam bentuk yang padat, bisa dipotong layaknya kue taart pada umumnya. Tetapi ada juga cara memasak yang tidak panggang. Ini akan menghasilkan tekstur yang begitu lembut, seperti memakan custard yang langsung meleleh begitu masuk ke mulut. Kue ini paling nikmat bila disantap dalam keadaan dingin jadi tidak boleh dibiarkan terlalu lama di luar pendingin.
Klappertaart termasuk kue yang mengandung kalori yang cukup tinggi. Ada pengusaha klappertaart yang mencari campuran adonan yang lebih rendah jumlah kandungan kalorinya. Beberapa jenis klappertart menggunakan lemak rendah kalori, susu kalsium tinggi dan pemanis rendah kalori sebagai campuran adonannya menggantikan susu dan gula yang pada umumnya digunakan, sehingga menjadikan kue ini berkurang jumlah kalorinya. Klappertaart Rendah Kalori memang sengaja dibuat agar orang-orang yang sedang diet bisa menikmati kue lezat ini.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gagodoh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gagodoh
Wadai Gagodoh.jpg
Gagodoh dengan isi potongan pisang
Informasi
Nama lain Gaguduh, Sanggar, Cakodok
Asal Indonesia
Daerah Kalimantan
Penyajian dan bahan
Disajikan panas setelah digoreng
Bahan Tepung terigu, gula, garam, kapur, air
Gagodoh atau Gaguduh (nama lain : Sanggar atau Cakodok) adalah sejenis kue khas Indonesia, terutama di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Bentuknya semacam perkedel. Gagodoh terbuat dari tepung terigu, gula, garam, kapur, dan air. Untuk isi dari Gagodoh tersebut, biasanya menggunakan pisang (namanya menjadi Gaguduh Pisang atau Perkedel Pisang) dan Cempedak (namanya Gaguduh Tiwadak).
Cara membuatnya adalah dengan mencampurkan semua bahan, termasuk pisang atau cempedak ke dalam sebuah wadah dan diaduk hingga rata. Setelah rata, adonan kemudian digoreng di dalam sebuah wajan berisi minyak yang sudah terlebih dahulu dipanaskan dan dibalik-balik hingga berwarna kuning keemasan. Gagodoh paling disantap dengan minuman berupa teh atau kopi di musim penghujan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Udon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
Udon kuah sederhana (Su-udon atau Kakeudon)
Udon (うどん,饂飩?) adalah salah satu jenis mi yang sudah dikenal di Jepang sejak dulu, dibuat dari tepung terigu dan berbentuk tebal serta agak lebar.

Definisi

Sesuai standar JAS, udon berbentuk bulat seperti pipa harus berdiameter di atas 1,7 mm, sedangkan udon berbentuk pipih harus memiliki lebar di atas 1,7 mm. Hiyamugi terlihat mirip dengan udon namun lebih langsing. Hiyamugi mempunyai diameter 1,2-1,7 mm dan ketebalan 1,0-2,0 mm. Selain disebut Hiyamugi, udon yang langsing juga disebut Hosoudon.
Tepung terigu berprotein sedang atau rendah diulen dengan air dan sedikit garam untuk membuat adonan udon. Setelah adonan dipotong-potong, udon bisa langsung direbus. Udon rebus biasanya dimakan bersama kuah yang dibuat dari dashi dengan tambahan kecap asin yang disebut tsuyu. Di Jepang bagian barat, kuah udon berwarna coklat muda hampir bening karena memakai kecap asin encer (usukuchi shōyu). Sedangkan di Jepang bagian timur, kuah udon berwarna gelap hampir hitam karena memakai kecap asin kental (koikuchi shōyu).
Di Jepang, udon merupakan makanan rakyat, berharga murah dan banyak dimakan sebagai pengganti nasi. Orang Jepang sejak dulu sudah akrab dengan udon dan sering dimakan beramai-ramai sewaktu ada keramaian atau perayaan. Variasi cara memasak dan jenis lauk yang digunakan berbeda-beda bergantung pada daerahnya di Jepang.

Sejarah

Di zaman kuno, udon dilafalkan sebagai "undon". Konon orang Jepang mengenalnya di abad pertengahan sebagai makanan asal Tiongkok. Sampai sekarang, pangsit (wonton) dalam dialek Wu ditulis sebagai 餛飩 dan dibaca sebagai undon.
Dalam kitab Engishiki, "undon" diperkenalkan sebagai salah satu jenis makanan dari dinasti Tang. Tapi "undon" zaman itu mungkin lebih dekat dengan pangsit, karena berupa daging dibungkus lembaran tepung yang digilas tipis.
Udon yang dikenal sekarang ini dulunya disebut Kirimugi, dan baru disebut "udon" sejak zaman Edo. Pada waktu itu, "udon" adalah nama untuk sejenis masakan berupa kirimugi yang dimakan dengan kuah hangat, atau didinginkan dengan air es setelah direbus.

Udon di berbagai daerah

Menurut pembagian yang dibuat orang awam, udon identik dengan Jepang bagian barat sedangkan soba identik dengan Jepang bagian timur. Pembagian model ini tidak sepenuhnya benar, banyak wilayah di Jepang bagian timur yang sekaligus mengenal soba dan udon.
Udon sudah dikenal luas penduduk Edo sejak zaman Edo. Di paruh pertama zaman Edo, soba berbentuk mi belum dikenal. Ketika orang masih menikmati tepung soba dalam bentuk Sobagaki, udon sudah merupakan mi yang populer. Tapi setelah dikenal mi dari soba yang kepopulerannya diangkat rumah makan khusus soba (sobaya), udon tidak lagi merupakan makanan populer di Edo.
Di Tokyo dan sekitarnya, rumah makan khusus udon memang tidak banyak dijumpai dibandingkan di daerah Kansai. Sebaliknya di daerah Kansai hampir sulit ditemui rumah makan khusus soba. Di dalam menu penjual udon di daerah Kansai biasanya juga tersedia soba. Selain itu, rumah makan yang menyediakan soba sering menyebut dirinya rumah makan udon.
Kepopuleran Sanuki udon di tahun 2000 sempat membuka peluang bagi ekspansi restoran udon model waralaba di wilayah Kanto. Sayangnya, sejak tahun 2004 minat orang terhadap Sanuki udon terlihat cenderung menurun. Di daerah asal Sanuki udon di Prefektur Kagawa, hanya ada sedikit penjual udon yang mau memasukkan soba ke dalam menu.

Kuah

Kuah udon di daerah Kanto berbeda dengan kuah udon di daerah Kansai. Di daerah Kanto, kuah berwarna gelap dan terasa lebih asin. Sedangkan di daerah Kansai, kuah nyaris bening dan tidak asin.
Di daerah Kanto, kuah udon secara umum dibuat berdasarkan takaran untuk membuat kuah soba. Kuah udon ala Kanto dibuat dari campuran dashi dan kaeshi (mirin dan gula yang dimasak bersama kecap asin). Di daerah Kansai, kuah udon berupa dashi yang dibuat dari campuran berbagai bahan seperti: kombu, sababushi, katsuobushi, shiitake, dan niboshi yang sudah sedikit digongseng. Ditambah kecap asin encer yang warnanya tidak terlalu gelap, kuah udon yang dihasilkan berwarna hampir bening.
Kuah udon di daerah Kanto sering dianggap terlalu asin bagi orang Kansai, bahkan dari cuma melihatnya saja. Orang asal Kansai sering tidak mau makan udon ala Kanto yang kuahnya berwarna gelap hingga dasar mangkok menjadi tidak kelihatan. Asin atau tidak asin sebenarnya tidak bisa ditentukan dari warna kuah. Kecap asin kental yang digunakan di daerah Kanto hanya memiliki aroma dan warna yang lebih pekat. Sedangkan kadar garam yang dikandung kira-kira hampir sama dengan kecap asin encer di daerah Kansai.
Sebagai jalan tengah, rumah makan udon di daerah Kanto perlu menuliskan udon yang dijualnya sebagai ala Kansai atau ala Kanto. Prefektur Shiga, Prefektur Gifu, Prefektur Aichi, dan Prefektur Shizuoka sering dipakai orang sebagai garis batas yang memisahkan udon ala Kansai dan udon ala Kanto. Di tempat-tempat tersebut bisa ditemui udon dalam dua versi.
Pembagian udon ala Kanto dan ala Kansai bisa juga ditemui di kios-kios penjual mi soba yang ada di dalam stasiun JR sepanjang jalur utama Tokaido. Kuah yang digunakan penjual soba di stasiun kereta api JR mulai dari stasiun Sekigahara ke arah timur, seperti Nagoya dan Gifu adalah kuah kental ala Kanto. Sebaliknya, penjual soba dari stasiun Sekigahara ke arah barat semuanya menggunakan kuah encer ala Kansai.

Jenis-jenis udon

Berdasarkan bentuk

  • Udon tebal (futo udon)
  • Udon tipis (hoso udon)
  • Udon kecil-kecil (himokawa udon)

Berdasarkan cara pembuatan

  • Teuchi (udon buatan tangan)
Adonan udon digilas tipis dan dipotong memakai pisau secara manual. Disebut juga Teuchi Udon, dan banyak ditawarkan rumah makan udon kelas menengah hingga kelas atas.
  • Kikaiuchi (udon buatan mesin)
Dibuat di pabrik dengan mesin otomatis sehingga harganya murah. Sebagian besar udon yang dijual di Jepang merupakan produksi pabrik.
  • Tenobe (udon yang dilebarkan dengan tangan)
Udon jenis ini termasuk langka, dibuat dengan cara menarik-narik adonan dan melipatnya berkali-kali dengan menggunakan dua batang kayu atau sumpit panjang. Cara ini mirip dengan teknik pembuatan somen atau mi tradisional Tiongkok.

[sunting] Berdasarkan bentuk fisik

  • Tama udon (udon bundar)
Udon mentah yang baru jadi direbus dengan air mendidih selama 1 menit. Setelah itu udon diangkat dan dibundarkan. Sebelum dimakan, udon masih harus direbus kembali dan ditiriskan. Udon jenis ini masih banyak mengandung air dan tidak tahan lama disimpan. Tama udon yang dimasukkan ke dalam kantong plastik disebut Yude udon (udon rebus) dan banyak dijual di pasar-pasar swalayan di Jepang.
  • Nama udon (udon segar)
Udon yang baru jadi, ditaburi tepung dan dibungkus. Udon segar biasanya lebih enak dari jenis udon lainnya, tapi tidak tahan lama disimpan. Selama belum direbus, tepung terigu yang dikandung udon terus mengalami proses pematangan. Udon segar harus segera dimasak karena cuma tahan beberapa hari saja. Sebelum dihidangkan, udon segar harus direbus dan ditiriskan airnya.
  • Hoshi udon (udon kering)
Udon yang dijadikan udon kering biasanya adalah hoso udon (udon tipis). Setelah jadi, udon dilipat sama panjang, berbentuk persegi empat dengan panjang sekitar 20 cm dan dikeringkan. Udon kering bisa tahan lama disimpan dan sebelum dimakan harus direbus terlebih dulu. Dibandingkan dengan udon segar, udon yang sudah dikeringkan rasanya tidak begitu enak. Udon jenis ini sering digunakan untuk membuat udon goreng yang disebut Yakiudon.
  • Reitō udon (udon beku)
Setelah direbus dengan air mendidih, udon langsung dibekukan. Jenis udon segar yang dibekukan tanpa direbus lebih dulu disebut Reitonama udon (udon segar beku). Air yang terkandung di dalam berbagai jenis mi akan mengembang bila dibekukan. Susunan molekul tepung terpecah-pecah sehingga rasa mi menjadi kurang enak. Agar udon beku yang sudah direbus bisa kenyal kembali, produsen udon sering menambahkan tapioka atau zat tepung yang lain.
  • Udon instan
Udon instan yang dijual dalam kemasan mangkok biasanya sudah digoreng dengan minyak atau mengalami proses freeze drying. Udon instan tahan lama dan bisa langsung dimakan setelah diseduh air panas. Udon instan yang tidak digoreng tapi dikeringkan dengan hembusan udara panas sering dianggap lebih enak.

[sunting] Berdasarkan cara masak

[sunting] Udon yang disajikan panas-panas

Nabeyaki udon
Misonikomi udon
  • Udon rebus
Setelah direbus dan ditiriskan, udon diletakkan di dalam mangkok dan diberi kuah yang panas. Di atasnya lalu diberi berbagai macam lauk. Di daerah Kanto, udon rebus yang di atasnya tidak diberi apa-apa disebut Kakeudon, sedangkan di daerah Kansai disebut Su-udon.
Udon kuah yang tidak diberi apa-apa merupakan cara menikmati udon yang paling umum di daerah Kansai. Udon yang lebih lunak lebih disukai di daerah Kansai, karena bisa menyerap kuah lebih banyak. Tapi di daerah Kansai juga terdapat banyak rumah makan Sanuki udon yang menyajikan udon yang lebih kenyal.
Udon yang sudah direbus tidak ditiriskan dulu dan langsung disajikan di dalam pancinya yang disebut "kama". Udon dimakan sesuap demi sesuap dengan sumpit setelah sebelumnya dicelupkan dalam kuah yang ada di mangkok terpisah.
  • Bukkake udon
Setelah direbus, udon dicuci sekali dengan air dingin untuk menghilangkan lendir yang tersisa. Disajikan sewaktu masih hangat atau didinginkan lebih dulu. Udon disajikan di dalam mangkok dengan sedikit kuah kental yang dibuat dari dashi kombu dan kecap asin. Sebelum dimakan, udon perlu diaduk-aduk lebih dulu. Di atasnya sering dihias dengan telur puyuh mentah dan katsuobushi.
  • Nikomi udon
Udon yang dihidangkan di hotpot (mangkuk tanah liat) merupakan makanan musim dingin. Secara umum di Jepang dikenal sebagai Nabeyaki udon. Prefektur Aichi terkenal masakan udon bernama Misonikomi udon. Udon yang sudah direbus, digodok kembali di dalam kuah miso (hatchō miso) yang kental hingga rasa miso menyerap ke dalam udon dan dihidangkan panas-panas.

Udon yang disajikan dingin

  • Hiyashi udon
Udon yang sudah direbus, didinginkan dulu dengan air es. Udon disajikan di dalam mangkok dan dituangi saus (tsuyu) yang juga dingin. Hiyashi udon merupakan makanan di musim panas. Dihidangkan bersama penyedap seperti daun bawang, parutan jahe, wijen, atau myōga.
  • Zaru udon
Udon yang sudah direbus, didinginkan dengan air es dan ditiriskan. Udon disajikan di atas nampan kecil dari bambu (zaru), sama seperti menghidangkan makanan yang disebut zarusoba. Sama seperti Hiyashi udon yang dinikmati di musim panas, zaru udon dimakan sesuap demi sesuap dengan sumpit setelah dicelupkan ke dalam kuah yang ada di mangkok terpisah.
  • Bukkake udon
Udon yang sudah didinginkan dengan air es dihidangkan di dalam mangkuk bersama saus (tsuyu) yang juga dingin. Di atasnya diletakkan berbagai macam gorengan (tempura) atau dimakan bersama parutan lobak.
  • Sarada udon (selada udon)
Udon dingin diletakkan di atas berbagai macam sayur-sayuran seperti ketimun, daun selada, dan tomat. Saus untuk selada (dressing) bisa berupa mayones atau campuran cuka dan kecap asin dengan rasa wijen.

Cara makan yang lain

Sebagai pengganti mi, udon dimasak seperti Yakisoba. Cara masak udon seperti ini baru dikenal sejak tahun 1970-an.
  • Age udon
Udon segar dipotong-potong sama panjang dan digoreng seperti french fries. Dimakan sebagai makanan ringan dengan taburan garam sewaktu minum bir.

Berdasarkan lauk

Kitsune udon Su-udon (Kakeudon)
Udon setelah direbus diberi kuah dan dimakan tanpa lauk selain irisan daun bawang. Su-udon merupakan cara menikmati udon yang paling sederhana. Warna kuah Su-udon berbeda antara versi Kansai dan Kanto.

Kayaku udon

Kayaku udon adalah udon dengan berbagai macam lauk yang diletakkan di atasnya. Di daerah Kansai, "kayaku" berarti lauk tapi istilah ini mungkin tidak dimengerti orang di daerah Kanto yang menyebut lauk sebagai "tanemono". Di beberapa tempat di Jepang bagian barat, udon jenis ini dikenal sebagai "Okame udon," dengan lauk seperti naruto (irisan bakso ikan dengan sedikit warna merah jambu), spinacia dan daging ayam.

Kitsune udon

Aburage yang dimasak manis dengan kecap asin dan gula diletakkan di atas udon kuah. Kitsune udon merupakan makanan populer di daerah Kansai. Di beberapa daerah, udon kuah dengan aburage dikenal juga sebagai Tanuki udon.

Tsukimi udon

Udon diletakkan di dalam mangkuk, di atasnya diletakkan telur mentah dan disirim dengan kuah dashi yang panas. Dalam bahasa Jepang, "tsukimi" berarti "melihat bulan", putih telur yang terkena kuah panas terlihat seperti awan dan kuning telur pada udon terlihat bulat seperti bulan.

Tempura udon

Udon kuah yang di atasnya diberi tempura (udang atau cumi-cumi) dan kakiage.

Tanuki udon dan Haikara udon

Di daerah Kanto, udon kuah dengan taburan tenkasu disebut Tanuki udon. Di daerah Kansai, hidangan yang sama disebut Haikara udon, sedangkan di Kyoto, Tanuki udon berarti udon kuah yang diatasnya diberi irisan aburage.

Kare udon

Kuah dibuat dari dashi ditambah bubuk kare dan sedikit dikentalkan dengan tambahan tepung. Daging yang digunakan adalah daging sapi.
Kare udon baru dikenal pada zaman Meiji, mulanya dianggap orang sebagai makanan luar biasa aneh. Tapi sekarang hampir semua penjual udon di Jepang menyediakan kare udon.
Kare udon sering tidak disukai orang karena mengotori baju sewaktu dimakan. Udon yang licin sulit diangkat dengan sumpit dan udon yang jatuh mencipratkan kuah kare ke baju. Celemek sering disediakan rumah makan udon untuk tamu yang takut bajunya kotor akibat makan kare udon.

Niku udon

Udon kuah dengan lauk daging sapi yang dimasak dengan kecap asin. Di daerah Kanto, daging yang dipakai adalah daging babi.

Chikara udon

Chikara udon berarti "udon tenaga," berupa udon kuah dengan tambahan mochi di atasnya.

Shippoku udon

Udon kuah khas Kyoto dengan jamur shiitake yang sudah dimasak dengan kecap asin, kamaboko, dan fu.

 Ankake udon

Udon dengan kuah yang dikentalkan dengan tepung. Udon jenis ini sering dijumpai di Kyoto dan dimakan bersama penyedap irisan daun bawang dan parutan jahe.

Penyedap

Udon biasanya dimakan bersama irisan daun bawang. Jenis daun bawang yang digunakan juga berbeda antara daerah Kansai dan daerah Kanto.
Sampai pertengahan zaman Edo, udon juga sering dimakan dengan merica. Selain itu, udon sering diberi taburan bubuk cabai (ichimi togarashi), bubuk cabai bercampur berbagai rempah (hichimi togarashi), dan parutan jahe.

Masakan udon berbagai daerah

Di berbagai daerah di Jepang terdapat banyak sekali variasi masakan udon, dan beberapa di antaranya yang terkenal:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS